Jumat, 12 Desember 2008

cara mempengaruhi orang lain

Artikel
Maximum Influence


Sebuah Ringkasan
Mempengaruhi merupakan salah satu keahlian yang paling penting untuk dikembangkan untuk memegang kendali dan meraih semua yang ingin Anda dapatkan dalam kehidupan. Menerapkan kemampuan ini akan membuat perbedaan antara berharap untuk masa depan yang lebih baik dan mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Sebelum mempelajari teknik dan strategi Maximum Influence perlu dipahami dulu "Lima P Kesuksesan".
P yang pertama adalah psyche (pikiran). Artinya, Anda tidak akan dapat mencapai tujuan Anda sebelum Anda percaya bahwa Anda dapat mencapai tujuan Anda. Memiliki pikiran yang baik berarti mengetahui apa yang Anda inginkan dan memiliki rencana untuk mendapatkannya.
P yang kedua adalah persistence (kegigihan). Keberhasilan disebabkan karena kegigihan. Jangan biarkan rintangan dalam kehidupan mengalihkan perhatian Anda dari tujuan Anda.
P yang ketiga adalah personal development (pengembangan pribadi). Orang yang belajar dan berkembang setiap hari akan lebih optimis dalam menjalani kehidupan. Mereka lebih antusias tentang ke mana tujuan mereka dan apa yang ingin mereka raih.
P yang keempat adalah passion (gairah). Inilah hal utama yang akan mengubah pikiran lawan bicara Anda. Lebih dari hal apapun, gairah akan membuat Anda bisa merebut hati dan pikiran lawan bicara Anda. Gairah tumbuh dari keyakinan, antusiasme, dan emosi.
P yang kelima adalah persuasion (persuasi). Di sinilah terletak prinsip dasar Maximum Influence: mendapatkan apa yang Anda inginkan di saat Anda menginginkannya, dan dalam proses mencapainya, Anda mendapatkan teman dan membantu orang lain untuk menyukai apa yang Anda minta mereka lakukan.

1. Kekuatan Persuasi

"Alat bantu persuasi paling penting yang perlu Anda miliki adalah integritas." -Zig Ziglar
Hampir dalam setiap interaksi manusia ada usaha untuk memperoleh pengaruh atau keinginan agar orang lain mengikuti cara berpikir kita. Kita semua ingin membujuk atau mempengaruhi agar orang lain mendengarkan, mempercayai, dan mengikuti kita.
Teknik membujuk atau mempengaruhi orang dalam Maximum Influence bukanlah teknik berorientasi jangka pendek. Tetapi teknik untuk mendapatkan keberhasilan yang bertahan lama. Pengaruh yang tahan lama tidaklah berasal dari manuver yang diperhitungkan, taktik yang direncanakan, atau intimidasi, melainkan berasal dari integritas yang tinggi.

Definisi

Persuasi adalah proses yang mengubah atau membentuk kembali sikap, keyakinan, opini, atau perilaku terhadap hasil yang telah ditentukan secara sukarela. Persuasi tidak sama dengan negosiasi, istilah yang menyarankan untuk sedikit mengalah atau mencari jalan tengah. Persuasi yang efektip akan meyakinkan pihak yang berlawanan untuk melupakan posisi mereka sebelumnya dan berpindah ke pihak Anda.
Pengaruh adalah siapa dan bagaimana diri Anda, sebagai pribadi, akan mempengaruhi pesan yang disampaikan. Apakah Anda bisa dipercaya atau kredibel.
Kekuatan (power) meningkatkan kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi. Kekuatan ini dapat dilihat pada orang yang memiliki pengetahuan, otoritas, atau menggunakan tekanan dalam proses persuasi.
Motivasi adalah kemampuan untuk mendorong orang lain bertindak sesuai dengan saran dan gagasan yang Anda berikan.

Prinsip Dasar Persuasi

Hukum Persuasi adalah Netral
Hukum persuasi tidak baik ataupun buruk. Ia ada begitu saja. Persuasi dapat digunakan untuk menciptakan persatuan ataupun memaksakan kesepakatan. Apakah hasilnya baik atau buruk tergantung dari orang yang menggunakan hukum itu dan bagaimana orang itu menerapkan teknik persuasi.
Persuasi Harus Memiliki Pendengar
Persuasi yang Efektip Membutuhkan Adaptasi
Persuasi yang Efektip Pengaruhnya Bertahan Lama
Gambar berikut ini menggambarkan penggunaan tingkat persuasi yang berbeda, mulai dari kontrol yang bertahan dalam jangka pendek sampai komitmen tulus dalam jangka panjang.
efek_persuasi
2. 12 Hukum Umum Kekuatan Persuasi
Kebanyakan dari kita memiliki suatu cara sistematis dalam memandang dunia. Ketika sistem itu bekerja, pikiran kita telah siap secara otomatis merespons penyebab dan pemicu persuasi. Penyebab ini disebut Hukum Persuasi.
Penyebab Otomatis Persuasi
Hukum Persuasi bekerja di bawah alam sadar kita. 95% alasan di balik pembelian yang dilakukan berhubungan dengan keputusan bawah sadar. Dengan kata lain, sebagian besar keputusan pembelian dilakukan dengan alasan yang tidak disadari dengan jelas oleh seseorang. Bahkan menurut Prof. Gregory Neidert, selama hidup otak manusia sebenarnya tidak pernah digunakan 90-95% utk berpikir. Mengapa demikian? Pertama, jumlah informasi yang tersedia sedemikian banyak sampai membuat kita merasa kewalahan sehingga tidak lagi berusaha untuk mencernanya. Kedua, jalan pintas dalam berpikir sering kita gunakan. Ketika mau memutuskan membeli suatu barang kita sering bergantung pada informasi dari penjual, atau karena merknya atau karena pendapat teman.
Hukum Persuasi sesungguhnya menyangkut dua hal yang dengan mudah bisa diprediksi: pertama, apa yang kita harapkan dari sifat dasar manusia; dan dua, bagaimana manusia merespons situasi tertentu. Untuk itu ada dua pendekatan dalam persuasi: melalui kesadaran dan melalui bawah sadar. Dalam pendekatan melalui kesadaran, baik Anda maupun pendengar Anda berusaha secara aktip atau sadar untuk mengerti, mendefinisikan, dan memproses argumen. Dalam pendekatan melalui bawah sadar, pendengar meluangkan sedikit waktu atau tidak sama sekali untuk memproses informasi yang Anda berikan. Pendengar Anda akan merespon dan mengambil keputusan berdasarkan keputusan bawah sadar yg dipengaruhi oleh insting dan emosinya, bukan oleh kecerdasannya.
Kunci dari teknik atau metode yang tepat menggunakan Hukum Persuasi adalah mengetahui kapan menggunakan salah satu dari pendekatan tersebut.

Ke-12 Hukum Umum Persuasi itu adalah:
1. Hukum Disonansi
2. Hukum Kewajiban
3. Hukum Hubungan
4. Hukum Validasi Sosial
5. Hukum Kelangkaan
6. Hukum Pemakaian Kata
7. Hukum Kontras
8. Hukum Ekspektasi
9. Hukum Keterlibatan
10. Hukum Penghargaan
11. Hukum Asosiasi
12. Hukum Keseimbangan

3. Hukum Disonansi - Rahasianya adalah Tekanan Internal
Manusia secara alami akan bertindak sesuai atau konsisten dengan pengertian mereka (keyakinan, sikap, dan nilai). Ketika manusia bertindak tidak konsisten, mereka akan berada dalam kondisi yang tidak nyaman/tidak harmonis (disonansi). Untuk mengurangi disonansi, manusia menggunakan cara-cara sbb:
* Penyangkalan: menyangkal mengakui adanya masalah.
* Modifikasi: mengubah pengertian untuk mencapai konsistensi
* Membentuk kembali: mengubah pemahaman atau interpretasi terhadap makna dari suatu situasi
* Mencari: mencari kesalahan pada pihak lain untuk mendiskreditkan sumber masalah atau mencari dukungan sosial atau fakta bagi pemikiran Anda.
* Pemisahan: memisahkan sikap-sikap yang bertentangan.
* Rasionalisasi: mencari alasan untuk menerima inkonsistensi.
Tiga Langkah Menggunakan Hukum Disonansi
Pertama: Dapatkan komitmen. Komitmen itu harus bersifat publik (public), afirmatip (affirmative), sukarela (voluntary), dan membutuhkan usaha (effortful).
Kedua: Ciptakan disonansi.
Ketiga: Berikan solusi.

4. Hukum Kewajiban - Membuat Orang Lain Melakukan Sesuatu untuk Anda
Ketika orang lain melakukan sesuatu bagi kita, kita merasa sangat perlu, bahkan ada tekanan, untuk membalas perbuatan itu. Membalas budi akan melunasi kewajiban yang diciptakan oleh perbuatan baik tersebut.
Menerapkan Hukum Kewajiban
Ciptakan keinginan atau kewajiban dalam pikiran orang lain.
5. Hukum Hubungan - Kerja Sama yang Menular
Semakin kita merasa terhubung, terikat, disukai, atau tertarik pada seseorang, mereka akan menjadi semakin persuasip bagi kita. Ada 4 faktor utama dalam hubungan: ketertarikan, kesamaan, kemampuan berinteraksi, dan pengertian.

6. HukumValidasi Sosial - Seni tentang Tekanan Sosial
Kita cenderung untuk mengubah pandangan, pendapat, dan perilaku kita agar sesuai dengan norma kelompok. Oleh sebab itu, kita menggunakan perilaku orang lain sebagai panduan untuk membentuk standar bagi pilihan dan keputusan yang kita buat.
Tingkat validasi sosial dipengaruhi oleh:
* Semakin besar kelompoknya, semakin baik.
* Semakin kenal, semakin baik.
* Semakin jelas prinsip validasi sosialnya, semakin baik.

7. Hukum Kelangkaan - Buatlah Semua Orang Segera Bertindak
Ketika pilihan menjadi terbatas atau terancam, kebutuhan manusia untuk memiliki komoditas yang terbatas itu membuatnya menjadi semakin lebih menginginkannya. Kelangkaan mendorong orang untuk bertindak cepat karena takut kehilangan kesempatan.
Untuk menciptakan kelangkaan, unsur-unsur berikut ini perlu dipenuhi:
* Tenggat waktu
* Persediaan, jumlah, atau akses yang terbatas
* Potensi kehilangan
* Kebebasan yang terbatas

8. Hukum Pemakaian Kata - Kekuatan Bahasa
Semakin ahli seseorang dalam menggunakan bahasa, ia akan semakin persuasip. Kata-kata mempengaruhi pandangan, sikap, keyakinan, dan emosi.
Teknik persuasi yang efektif dalam menggunakan bahasa memperhatikan:
* Pilihan kata
* Teknik vokal

9. Hukum Kontras - Menciptakan Nilai Tambah
Kita terpengaruh ketika kita dihadapkan pada dua alternatip yang sangat berbeda. Mengontraskan dua alternatip dapat mengganggu atau menguatkan persepsi tentang sesuatu hal.
Contoh: jika dalam suatu pertemuan Anda mengemukakan satu gagasan hebat kemudian mengemukakan gagasan hebat lainnya, maka dampaknya tidak akan terlalu besar dibanding memberikan gagasan yang hebat setelah orang lain mengajukan gagasan yang lebih buruk.

10. Hukum Ekspektasi - Pengaruh dari Saran
Seseorang cenderung mengambil keputusan berdasarkan ekspektasi orang lain terhadap dirinya.
Contoh: dalam sebuah penelitian, murid yang pada mereka sebelumnya dikatakan bahwa mereka tidak akan bisa mengerjakan ujian matematika dengan baik maka mereka benar-benar tidak akan bisa mengerjakannya.

11. Hukum Keterlibatan - Menciptakan dan Membangkitkan Keingintahuan
Semakin Anda melibatkan pancaindra seseorang, melibatkan mereka secara mental dan fisik, serta menciptakan suasana yang tepat bagi persuasi, Anda akan semakin efektip dan persuasip.
Cara untuk menerapkan keterlibatan:
* Meningkatkan partisipasi
* Menciptakan suasana
* Mempertahankan perhatian
* Menggunakan seni bertanya
* Menceritakan cerita yang menarik
* Pengulangan dan mengatakan secara lain
* Membangun rasa penasaran dan selingan
* Membangun kompetisi
* Melibatkan pancaindra

12. Hukum Penghargaan - Pujian Dapat Melepaskan Energi
Semua manusia butuh dan ingin pujian, pengakuan, dan penerimaan. Dalam proses persuasi, orang akan bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu untuk mendapatkan pujian.
Untuk menggunakan Hukum Penghargaan secara efektip, perlu dipahami hubungan antara kepercayaan diri, kebanggaan, dan ego.

13. Hukum Asosiasi - Menciptakan Iklim
Untuk bertahan hidup, otak manusia mengaitkan objek, gerakan, dan simbol dengan perasaan, ingatan dan pengalaman hidupnya. Manusia secara mental mengaitkan dirinya dengan hal-hal seperti persetujuan, penglihatan, suara, warna, musik, simbol. Asosiasi ini membuat manusia dapat membuat penilaian ketika dia tidak memiliki waktu untuk melakukan penelitian sebelumnya.
Teknik persuasi memanfaatkan asosiasi untuk membangkitkan perasaan dan pemikiran positip yang berhubungan dengan pesan yang coba disampaikan.
14. Hukum Keseimbangan - Pikiran Logis versus Perasaan Emosional
Dalam persuasi, pesan harus terfokus pada emosi, sambil mempertahankan keseimbangan antara logika dan perasaan. Emosi mendorong gerakan dan tindakan. Logika memainkan peranan dalam menciptakan pendasaran bagi emosi.

15. Daftar Prapersuasi Anda - Rahasia Utama Maximum Influence
Untuk melakukan persuasi yang efektip, Anda tidak dapat menggunakan teknik yang sama pada semua orang. Karena itu dibutuhkan Daftar Prapersuasi untuk membantu menyesuaikan dengan efektip teknik persuasi Anda pada pendengar Anda.
Semua pertempuran pertama-tama harus dimenangkan dalam pikiran. Karena itu:
* Temukan apa yang ingin dan perlu didengar oleh pendengar Anda.
* Rancanglah dan susunlah argumen persuasip yang efektip.
* Sampaikan pesan dengan bersemangat, tulus dan bermanfaat.
Hal-hal yg termasuk dalam Daftar Prapersuasi:
1. Keyakinan
2. Perubahan
3. Penerimaan
4. Mendengarkan
5. Kepribadian
6. Struktur dan Rekayasa Persuasi

Sumber: Maximum Influence - Kurt W. Mortensen

1 komentar:

  1. trima kasih sedikit membantu dalam memanfaatkan otak untuk lebih banyak berfikir2 dan hati2.

    BalasHapus

mungkin anda belum puas dengan artikel ini, silahkan beri komentar Tuan.